🎽 Bagaimana Cara Indische Partij Menumbuhkan Semangat Kebangsaan Di Masyarakat

AkarAkar Nasionalisme. Pergerakan Nasional adalah berbagai gerakan atau aksi yang dilakukan dalam bentuk organisasi modern menuju ke arah yang lebih baik dalam kehidupan masyarakat Indonesia (1908-1945). Adapun faktor-faktor pendorong gerakan nasional ada dua, yaitu dari dalam dan luar negeri : a. Faktor dari dalam negeri. RahmaDyan Puspita menerbitkan Modul Kebangkitan Semangat Laskar Merdeka pada 2021-04-25. Bacalah versi online Modul Kebangkitan Semangat Laskar Merdeka tersebut. Download semua halaman 1-42. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Karenasemuanya berasal dari diri sendiri, kamu sebaiknya temukan terlebih dahulu tujuan utama belajar. Adapun patriotisme adalah sikap rela berkorban segenap jiwa dan raga demi kemakmuran tanah air. Contoh Bentuk Kerjasama Di Kelas Adalah Sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu, apa maksud dari menumbuhkan semangat kebangsaan. Sebutkan cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah. Padahal semangat kebangsaan Indonesia yang salah satu unsur terpentingnya adalah toleransi, atau sikap saling menghormati, seharusnya ditumbuhkan dan dikembangkan sesuai dengan tingkat kematangan masyarakat. Pemaksaan kehendak hanya akan membuat sikap saling menghormati yang terbentuk itu semu dan tidak langgeng. Melihattujuan dan cara-cara mencapai tujuan seperti tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa Indische Partij berdiri di atas nasionalisme yang luas menuju Indonesia merdeka. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Indische Partij merupakan partai politik pertama di Indonesia dengan haluan kooperasi. Dalam waktu yang singkat telah mempunyai IndischePartij adalah sebuah organisasi politik yang semua anggotanya berasal dari kaum pribumi dan keturunan campuran Indo Belanda. Organisasi ini muncul karena adanya beberapa kelompok Indo Belanda yang dianggap lebih rendah derajatnya dari orang Belanda asli. Secara hukum, mereka masuk dalam kelas I karena punya ayah seorang Belanda, tapi Semangatkemerdekaan dan kebebasan yang dibakar Kartini berhasil membawa Hindia Belanda ke dalam peradaban baru. Selain itu terdapat organisasi seperti Sarekat Islam dan Indische Partij. Ketiga organisasi ini budi utomo, sarekat islam dan indische partij merupakan tanda dari awalnya pergerakan bangsa Indonesia terhadap penjajahan pemerintah . Muhammad Guys, suka-suka yang tau jawabannya? dapatkan gerakan alterasi pintu hadjar dewantara kerumahtanggaan perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan dari situs web ini. GURU BERBAGI A. LATAR Pinggul AKSI Sejak zaman perkelahian kemerdekaan dahulu, para pejuang serta perintis independensi mutakadim menyadari bahwa pendidikan merupakan faktor nan sangat vital intern usaha bikin mencerdaskan spirit bangsa serta membebaskannya dari belenggu penjajahan. Makanya karena itu, mereka berpendapat bahwa disamping melewati organisasi politik, perjuangan ke arah kemandirian teristiadat dilakukan melalui jongkong pendidikan sebagai halnya nan […] Manuver NYATA PENERAPAN PEMIKIRAN Gapura HADJAR DEWANTARA Disukai 2 Dilihat 937 Penulis ANDRI YUSTIANADiterbitkan 7 November 2022 0813A. Rataan Belakang AKSI Sejak zaman perjuangan kemandirian suntuk, para pejuang serta perintis independensi telah menyadari bahwa pendidikan merupakan faktor nan sangat vital dalam usaha bagi mencerdaskan umur nasion serta membebaskannya dari belenggu penjajahan. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa disamping melalui partai, perjuangan ke jihat kemerdekaan wajib dilakukan melintasi jalur pendidikan sebagaimana nan sudah lalu dilakukan maka itu Bapak Pendidikan Indonesia yakni Ki Hadjar Dewantara. Di Indonesia, pemikiran Capuk Hadjar Dewantara adapun pendidikan telah menjadi citra idiosinkratis cak bagi sejarah pendidikan Indonesia. Borek Hadjar Dewantara adalah bakal anak model pendidikan Indonesia nan sekata dan ideal bakal meluaskan dan mengaktualkan potensi-potensi generasi muda Indonesia serebral, afektif, psikomotorik, konatif dan aspek-aspek personal lainnya seperti dimensi sosialitas dan spiritualitasnya. Sehaluan dengan hal tersebut, upaya meningkatkan mutu pendidikan adalah fokus utama internal pembangunan pendidikan dewasa ini. Dan efektivitas dan kreatifitas penataran maka itu hawa adalah faktor terdahulu eskalasi mutu. Guru umpama pendidik dengan tugas terdepan menuntun, mendidik, mengajar, membimbing, menodongkan, melatih, menilai dan mengevaluasi murid jaga membutuhkan peningkatan profesional secara terus menerus dan sesuai dengan kodrat alam dan suratan zaman. Sehubungan dengan itu, maka refleksi persuasi nyata dalam pemahaman dan takrif akan halnya pemikiran filosofis Pendidikan Borek Hadjar Dewantara punya peranan yang sangat bermanfaat dan taktis untuk meningkatkan kompetensi diri dalam hal menerapkan pengajian pengkajian yang berfokus lega siswa tuntun dan ikut berperan serta secara kongkret mendorong bertaruk kembang petatar secara holistik, aktif dan proaktif dalam berekspansi pendidik lainnya kerjakan mengimplementasikan pembelajaran nan berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan badal alterasi ekosistem pendidikan untuk membuat profil Pelajar Pancasila. B. DESKRIPSI AKSI 1. Deskripsi Gerakan Aksi aktual ini dilakukan pada saaat jam alat penglihatan pelajaran PJOK kelas IV SDN 5 Cibunar. Rincian deskripsi aksi aktual yaitu sebagai berikut Pada pertemuan sebelumnya murid ditugaskan mengapalkan bola plastik katai dan piring plastik bakal proses pembelajaran pada persuaan selanjutnya. Pada tadinya pembelajaran muid berbaris, melakukan yel-yel vitalitas dan menyanyikan lagu Indonesia raya secara serentak dan sewaktu, kemudian mulai mengabsen serta meminang akan halnya kondisi kesehatan peserta. Mengasihkan bimbingan tentang materi yang akan diajarkan yaitu akan halnya melanglang-jalan di seputar sekolah. Membagi intruksi agar murid demap mengikuti arah dan kampanye suhu dan berleret 1 ririt dari murid nan terpendek ke murid nan tertinggi dan mulai berjalan ke luar sekolah sambil menyanyikan lagu-lagu anak. Setelah rani di standard, guru sewaktu-waktu berjalan dengan memilih perkembangan yang cak semau rintangan agar murid bisa nocat, menyerah, yang disesuaikan dengan kondisi umbul-umbul. Sehingga alam menjadi media bakal menggerakan motorik pelajar secara alami sesuai dengan kondisi pataka nan menjadi hambatan momen peserta menengah berjalan. Setelah ada tempat maupun area nan cukup luas, murid di intruksikan buat membuat lingkaran, kemudian pelajar memainkan bola dan piring plastik yang sudah dibawa. 2. Alasan Aksi Alasan aksi nyata nan dilakukan merupakan sebagai berikut Agar murid lebih bisa mengetahui dan mengidentifikasi potensi dan kemampuan diri secara alamiah dan sesuai dengan suratan alam yang ada di sekitar pelajar. Alam menyisihkan bineka hal permakluman yang lebih nyata, selain siswa bisa berolahraga dan bermain, tunggul juga bisa memberikan pemberitahuan di asing alat penglihatan pelajaran PJOK. Karena bukan sedikit kondisi liwa dan objek yang cawis di alam lalu nyata dan dapat dijadikan sarana berlatih yang baik bikin perkembangan pengetahuan dan kelincahan peserta. C. HASIL AKSI Hasil dari operasi maujud ini yaitu bak berikut Murid makin antusias kerumahtanggaan menirukan mata pelajaran PJOK Murid dapat belajar berbarengan main-main dengan wahana alam yang disajikan berbagai macam rintangan nan dibentuk makanya standard dan objek deklarasi yang kasatmata yang ada di sekitar pan-ji-panji sekolah. Suhu bisa lebih mengidentifikasi kemampuan dan potensi pelajar. D. PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI AKSI Pil Seringkali disulitkan dalam mengondisikan perilaku petatar nan hyperaktif. Keberhasilan Bisa memfasilitasi peserta dengan kondisi yang diinginkan siswa dengan media pembelajaran di kalimantang sehingga murid bisa belajar bertepatan bermain di alam. E. RENCANA Perbaikan AKSI Mengoptimalkan sukma membiasakan bagi perekam dirasa masih berat dilakukan. Maka itu karena itu, juru tulis harus terus meluaskan diri dan berinovasi secara terus-menerus agar bisa menumbuhkembangkan motivasi dan menciptakan pembelajaran nan tepat keistimewaan untuk perkembangan murid. Penulis akan terus mencoba hal-hal baru dan kian ki berjebah kembali meluaskan teoretis dan metode pembelajaran yang cak semau sehingga semua pembelajaran yang dilaksanakan pelahap berpihak pada murid. perigi Tamansiswa, Capuk Hadjar Dewantara, dan Sistem Pendidikan Kolonial Yang terlupakan di Waktu Pendidikan Nasional merupakan sukma Ki Hajar Dewantara menyelenggarakan pendidikan kerakyatan yang dapat diakses oleh semua warga. KolomPendidikan Tamansiswa, Bopeng Hadjar Dewantara, dan Sistem Pendidikan Kolonial By Darmaningtyas Selasa, 2 Mei 2022 Share Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Gestok Bukan Sahaja Persoalan Siapa Dalangnya Kamis, 13 Oktober 2022 Sepeda Pascapandemi Kamis, 13 Oktober 2022 Langkah Menghadapi Intimidasi Resesi sreg Tahun 2023 Kamis, 13 Oktober 2022 Cewek Mengembalikan Belenggu Rabu, 12 Oktober 2022 Darmaningtyas Analis pendidikan/Pengurus PKBTS Persatuan Keluarga Besar Tamansiswa di Yogyakarta; aktif di MTI Publik Transportasi Indonesia dan Majikan INSTRAN LSM Transportasi di Jakarta. Setiap 2 Mei kita dihadapkan pada kesibukan rutin memperingati Hari Pendidikan Nasional. 2 Mei itu merupakan tanggal kelahiran tokoh pendidikan nasional, Ki Hadjar Dewantara, yang bernama kudus Suwardi Suryaningrat yang lahir pada 2 Mei 1879 di Yogyakarta. Ia ialah putra dari pangeran di Paku Pataka. Gerbang Hadjar Dewantara sebetulnya tidak saja seorang pemrakarsa pendidikan, tapi juga tokoh pergerakan kebangsaan. Dalam sejarah pergerakan kemerdekaan, kita mengenal istilah Tiga Serangkai, adalah Douwes Dekker, Tjipto Mangunkoesoemo, dan Ki Hadjar Dewantara. Mereka mendirikan partai politik pertama di Hindia Belanda yang dikenal dengan sebutan Indische Partij pada 25 Desember 1912. Ki Hadjar juga dikenal seumpama juru berita dan penulis ulung. Dia menulis esai berjudul Als ik een Nederlander was… Seandainya saya seorang Belanda….. Esai ini merupakan suara minor yang sangat mencolok terhadap rencana pemerintah kolonial bagi menyelenggarakan 100 tahun independensi Belanda. Karena kritiknya yang tinggal tajam tersebut, Portal Hadjar kemudian dikirim ke Daerah Belanda sejauh enam tahun 1913-1919. Namun, pengasingannya ke Negeri Belanda itu tidak membuat idealisme peperangan Borek Hadjar surut. Sebaliknya ia bahkan belajar banyak situasi, terutama dalam parasan politik dan pendidikan. Ia kembali berkenalan dengan gagasan pendidikan Friederich Wilhelm August Frobel 1782-1852, nan menjadikan permainan sebagai media pembelajaran, dan Maria Montessori 1870-1952, yang menyerahkan kemerdekaan kepada anak-anak. Pemikiran kedua biang keladi itu menjadi dasar pengembangan Perguruan Tamansiswa nan didirikan makanya Burik Hadjar Dewantara tiga tahun berikutnya setelah pulang bersumber Negeri Belanda, tepatnya pada 3 Juli 1922. Tujuan Perguruan Tamansiswa itu yaitu mengarah Indonesia merdeka, demi terwujudnya umum tertib dan berbaik. Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan Nasional Tamansiswa ialah antitesa terhadap sistem pendidikan penjajah yang mengutamakan intelektualistis, egoistis, dan materialistis. Perguruan Tamansiswa juga didirikan untuk menampung minat masyarakat Hindia yang ingin bersekolah namun terkendala maka dari itu berbagai rupa situasi, tertulis status sosial. Sebab, pendidikan nan diselenggarakan oleh Pemerintah Hindia Belanda saat itu kian diperuntukkan bagi kaum ningrat maupun pangreh praja pegawai pemerintah, sehingga rakyat jelata enggak boleh bersekolah. Keikhlasan Perguruan Tamansiswa membuka kesempatan buat semua hamba allah untuk bisa bersekolah secara mudah dan murah. Mudah karena tidak ada persyaratan-persyaratan khusus, padahal murah dalam artian biayanya terjangkau oleh semua golongan. Tidak mengherankan bila intern kurun hari delapan tahun 1922-1930 jumlah Perguruan Tamansiswa sudah mencapai 100 cabang dengan jumlah puluhan ribu murid. Nan Tersia-sia Setiap boleh jadi kita memperingati Musim Pendidikan Kewarganegaraan, yang teringat pada kita hanyalah tanggal kelahiran Burik Hadjar Dewantara, namun hal nan esensial dari perjuangannya dalam meres pendidikan justru terbangai. Padahal, semestinya, pada saat kita memperingati Masa Pendidikan Nasional, nan teristiadat diingat adalah perjuangan Capuk Hadjar Dewantara bagi mewujudkan sistem pendidikan yang berazaskan kodrat alam, independensi, kebudayaan, nasional, dan kemanusiaan azas-azas Tamansiswa. Kelima azas Tamansiswa itu masih relevan buat diwujudkan sampai momen ini. Azas ganjaran alam mengandung arti bahwa pada hakikatnya hamba allah itu sebagai makhluk adalah satu dengan kodrat alam semesta ini, karena manusia tidak dapat copot terbit karsa syariat-hukum bilangan alam. Sebaliknya, insan akan mengalami kesenangan takdirnya ia dapat mesra menyatukan diri dengann bilangan alam nan mengandung segala hukum kemajuan penjelasan azas Tamansiswa. Dalam konteks masa ini, apresiasi kita terhadap lingkungan bendera seberinda, sahaja mungkin terwujud jika kita menyadari bahwa alam semesta itu sahabat kita, sehingga kita tidak bisa merusak lingkungan. Demikian pula dengan azas-azas lainnya seperti azas kemerdekaan, kultur, kebangsaan, dan kemanusiaan menjadi amat relevan ketika praksis pendidikan nasional semakin tidak memerdekakan subyek didik akibat gempuran kapitalisme global dan ideologi lain dari luar. Pendidikan nasional nan agar mampu menumbuhkan umum dan bangsa yang berdaulat secara strategi, berdikari secara ekonomi, dan berperangai secara sosial budaya seperti dikonsepkan oleh Sukarno, plong akibatnya justru babaran serba terjemur plong nasion asing, baik secara garis haluan, ekonomi, maupun budaya. sumur RELEVANSI FILOSOFIS PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA Lega ERA PENDIDIKAN MILENIAL Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara &n… Filosofis Bab Hajar Dewantara RELEVANSI FILOSOFIS PENDIDIKAN Bopeng HAJAR DEWANTARA Plong ERA PENDIDIKAN MILENIAL 29 Oct Opini Perpautan Antar Materi – Inferensi dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Sintesis Beragam Mantra Menurut Pemikiran Kihajar Dewantara bahwa maksud pendidikan adalah menuntun barang apa kodrat yang ada sreg anak asuh-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan nan paling-paling baik bak basyar maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh maupun hidupnya faedah kodrat nan suka-suka lega anak-momongan, agar boleh mengedit lakunya lain dasarnya nyawa dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak asuh”. Konsep Pemikiran Ki Hajar dewantara 1. Pendidikan Khuluk Pekerti Menurut pandangan Ki Hadjar Dewantara pendidikan karakter dinamakan sebagai pendidikan kepatutan. Khuluk pekerti, watak atau fiil merupakan kondisi dimana terdapat bersatunya gerak fikiran, manah dan kehendak alias kerinduan yang menimbulkan tenaga. Dalam hal budi pekerti, Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa fiil pekerti yaitu bulatnya semangat khalayak, bersatunya gerak fikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan ynng menimbulkan tenaga. Pendidikan khuluk pekerti memiliki pamrih buat mengalahkan dasar-dasar sosok, artinya mengabaikan dasar-dasar yang jahat. Kalau dikaitkan dengan revolusi industri maka dapat dikatakan bahwa sungguhpun heterogen ketrampilan dibutuhkan, namun karakter nan kuat menjadi modal bikin siswa bagi bisa bersikukuh dan menghadapi beragam permasalahan yang semakin obsesi 2. Relevansi Teori Trikon di Era Digital Ki Hadjar Dewantara n kepunyaan pemikiran pemimpi tentang bagaimana menghadapi plural perubahan akibat bertemunya budaya berusul suatu bangsa dengan bangsa lain. Pemilikiran Ki Hadjar Dewantara dalam hal peradaban yang dikenal dengan Teori Tri-kon Dewantara, 1967bpemikiran Ki Hadjar Dewantara kerumahtanggaan Teori Trikon tersebut memiliki keistimewaan bahwa Purwa, umpama bangsa ataupun mahajana, hendaklah memiliki jatidiri yang kuat, sehingga saat terjadi proses transisi nilai dan budaya, tidak serta merta mengadopsi atau meniru nilia alias budaya dari nasion enggak. Kedua, menurut KI Hadjar Dewantara mengisolasi diri dari bangsa enggak bukanlah merupakan solusi berasal adanya kegalauan tentang jati diri bangsa ataupun masyarakat. Semata-mata justru Capuk Hadjar Dewantara mengajurkan bagi menelanjangi diri kerumahtanggaan pergaulan. jagat. Apabila suatu nasion atau sekali lagi indidvidu mutakadim memiliki jati diri nan abadi maka pertukaran nilai dan budaya tidak akan membuat lunturnya polos diri nasion maupun indivisu tersebut. Ketiga, isu tentang kesejagatan yang memungkinkan terjadinya perpaduan budaya antar bangsa maupun indidvidu pecah belhan mayapada yang berbeda disikapi dengan adanya kemampuan mempertahankan masif diri tersebut, sehingga dalam proses pertukaran tersebut bangsa atau turunan tetap dapat berkeras hati alias justru bakir mempengaruhi budaya bangsa maupun individu bersumber belahan marcapada bukan. 3. Peran sinergi Tri Sendi Pendidikan Dunia pendidikan tidak lepas berpangkal sinergi antara Tri Pusat Pendidikan maupun Tri Sentra Pendidikan yang terdiri semenjak keluarga, sekolah dan masyarakat Dewantara, 1967a. Keluarga yakni pendidikan nan pertama dan terdahulu bagi anak asuh. Peran keluarga menjadi terdahulu dalam bekerjasama dengan sekolah untuk membentuk budi dan khuluk pekerti dalam penglihatan Burik Hadjar Dewantara pula memiliki peran yang signifikan intern proses pembentukan pribadi momongan. Apabila sinergi antara keluarga, sekolah dan masyarakat dapat yerjalin maka dapat membuat karakter secara lamiah. Pendidikan dapat berjalan maksimal apabila terdapat sinergi antara anak bini, sekolah dan masyarakat. Di era revolusi Industri dimana melalui metamorfosis digital, pemanfaatan internet menjadi kebutuhan di damping tiap aspek kehidupan serta meningkatnya eksploitasi gawai pada anak didik memiliki dampak aktual dan negatif. Untuk boleh menimimalkan dampak destruktif dari pemanfaatan internet pada anak maka teradat bagi tanggungan, sekolah dan masyarakat bagi bersamasama menerimakan literasi informasi, literasi digital dan literasi media kepada anak. 4. Sistem Among care and dedication based on love Guru seumpama salah satu komponen berjasa dalam pendidikan menghadapi tantangan yang tidak ringan, sehingga keberadaanya dikhawatirkan tergeser oleh peran teknologi. Peran guru yang bukan dapat digantikan oleh teknologi atau manusia mesin menjadi tantangan. Ki Hadjar Dewantara mengemukakan suatu system nan disebut sistem among. Sistem among menyerahkan ira untuk master bikin bertindak besar intern pendidikan enggak hanya dalam situasi transfer of knowledge doang dalam membentuk fiil pekerti anak. Kerumahtanggaan sistem among, guru diharapkan n kepunyaan pandangan bahwa murid punya jiwa nan merdeka. Ki Hadjar Dewantara menyatakan dalam sistem among terdapat istilah Ing Ngarso sung Tulodho dengan menjadi teladan dan eksemplar untuk siswa baik dalam kejadian mempertahankan budaya dan tulus diri bangsa maupun privat hal berbagai ketrampilan yang diperlukan di era Pabrik Guru harus menjadi sempurna dalam berinovasi, berkecukupan, nanang kritis, bekerjasama. Guru juga diharapkan berada menjadi contoh bagaimana menggunakan tekonogi kerumahtanggaan pembelajaran,. Kaidah Ing Madyo Mangun Karso bermanfaat di tengah memberikan motivasi, artinya bahwa temperatur diharapkan berlimpah menerimakan galakan kepada siswa dalam upaya membentuk karakter nan mulia mewujudkan berbagai ketrampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi Industri Prinsip Tut Wuri Handayani, artinya master mengasihkan kesempat bagi siswa bagi berinovasi, mencipta, berfikir kratif, tanggulang masalah, dan bekerjasama dalam penataran. Peran guru sebagaimana yang dikemukakan KI Hadjar Dewantara inilah yang menjadikan sosok guru tidak dapat digantikan maka itu teknologi, robot maupun kepintaran artifisial. sumber Kini pada zaman informasi dan komunikasi yang semakin maju, generasi bangsa telah mulai melupakan urgensi Pancasila. Kita lebih tertarik dengan kehidupan gaya barat yang hedonis dan individualistiik. Kita tidak lagi memikirkan jiwa keadilan sosial dan kesejahteraan sosial yang menjadi salah satu nilai yang terkandung dalam Pancasila. Korupsi, kolusi, dan nepotisme kini telah menjadi kebiasaan jika kita tidak mau berkata itu telah menjadi budaya. Banyak hal-hal yang dulunya tabu kini telah menjadi suatu hal yang biasa, karena kita tidak lagi mau mengkaji dan mengimplementasikan nilai-nilai praktiknya disesuaikan dengan kondisi budaya masyarakat Indonesia itu sendiri. Dengan demikian, sesungguhnya Pancasila telah menjadi living reality kehidupan nyata jauh sebelum berdirinya negara Republik Indonesia. Maka, dengan kembali mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan dapat menumbuhkan semangat kesatuan nasionalisme yang kuat dalam mengantisipasi perubahan-perubahan di era globalisasi demi mempertahankan nasionalisme dan keutuhan bangsa Pancasila sebagai pandangan hidup yang bernilai filosofis dan sosiologis kini menjadi hal perlu untuk menjadi kajian generasi bangsa. Penumbuhan kembali Pancasila sebagai pandangan hidup yang tersemayam dalam jiwa masyarakat Indonesia adalah hal yang mendesak dan persoalan utama kita sebagai bangsa Indonesia. Padahal, Pancasila sejatinya merupakan kekayaan potensial yang menjadi harta karun berharga bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu, sungguh sangat saying apabila tetapi fakta berbicara pada kenyataannya generasi muda kian mengalami degradasi akan nilai Pancasila. Terbukti dengan banyaknya mereka yang kian hari kian acuh terhadap Pancasila. Oleh karena itu, yang perlu ke depan bagi bangsa Indonesia adalah melakukan langkah-langkah cerdas untuk turut serta menumbuhkan kesadaran juga Membangun Narasi Persaudaraan Dalam PerbedaanMasalah ini dikhususkan bagi kalangan intelektual terutama mahasiswa sebagai calon pengganti pemimpin bangsa di masa depan. Untuk memahami makna serta kedudukan Pancasila yang sebenarnya, maka harus dilakukan suatu kajian yang bersifat ilmiah. Hal ini merupakan tugas berat bagi kalangan intelektual untuk mengembalikan persepsi rakyat yang keliru tersebut ke arah cita-cita bersama bagi bangsa Indonesia falam hidup hal-hal yang terpenting yang harus diramu menjadi beberapa gagasan cerdas untuk menumbuhkan generasi muda yang cinta Pancasila, antara lain pertama, kita harus mulai menyadarkan para pemuda betapa pentingnya menjunjung etika-etika Pancasila dalam menghadapi masuknya budaya asing ke dalam negeri ini. Pancasila dijadikan sebagai filterisasi dampak negatif yang kemungkinan akan muncul. Dengan jalan menanamkan sejak dini rasa cinta tanah air dalam pengertian fungsi da nisi Pancasila, dengan memberi pemahaman akan pentingnya keberadaan, kegunaan, dan pengamalan Pancasila berikut nilai-nilai yang berkaitan dengan cinta Tanah Air melalui pelatihan khusus ataupun di dunia pendidikan Pancasila secara mandiri harus dimasukkan ke dalam kurikulum di seluruh jenis, jenjang, dan jalur pendidikan. Pendidikan Pancasila wajib dikembangkan dalam program ekstrakulikuler. Oleh karena itu, diharapkan agar para pemuda tidak pernah lepas dari budayanya sendiri yaitu Pancasila. Pancasila masih berupa konsep ideologis moral knowing dan belum menjadi konsep moral feeling yang dapat dijadikan aplikasi moral action dalam kehidupan dapat diaplikasikan perlu saluran dan itu dimulai dari dunia pendidikan. Karena pendidikan akan memiliki snowball effect terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Harapannya dunia pendidikan mampu mendidik generasi muda bangsa agar cinta Pancasila sehingga mencintai negaranya. Karena generasi muda adalah api masa depan mengupayakan program-program pembudayaan nilai-nilai Pancasila, karena pada hakekatnya program ini adalah bagian dari upaya merevitalisasi ideologi kebangsaan. Semoga para generasi muda bisa merevitalisasi urgensi Pancasila sedini mungkin, meskipun tidak semua praktik-praktik bijak yang dapat diramu dalam tulisan ini menjadi gagasan-gagasan cerdas untuk menumbuhkan rasa cinta para generasi muda terhadap setidaknya dapat membuka akan urgensi Pancasila sebagai pedoman hidup dan menghargai cita-cita para pendiri bangsa yang telah memberi bekal, agar bangsa Indonesia mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Asal tidak melupakan Pancasila dan menanamkannya dalm lubuk paling dalam dengan kesadaran kolektif bangsa, lalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan nyata. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sikap nasionalisme merupakan suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang memiliki persamaan dibidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam arti luas, nasionalisme adalah perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain. Menurut Dr. Herts, dalam bukunya yang berjudul Nasionality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu hasrat untuk mencapai kesatuan, hasrat untuk mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai keaslian,dan hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Saat ini, Indonesia berada dalam tantangan yang besar dalam hal kesadaran berbangsa dan bernegara. Perkembangan nasionalisme di Indonesia telah menjadi fokus perhatian karena melihat kondisi Indonesia yang sudah sangat banyak tercampuri oleh negara lain, dimana sama sekali bukan budaya negara kita. Nasionalisme di era saat ini harus dapat mengisi dan menjawab tantangan masa transisi perubahan yang sedang terjadi pada saat ini rasa nasionalisme sebagian besar dari generasi muda sudah mulai luntur. Apa saja yang menyebabkan terjadinya hal tersebut? Faktor yang menyebabkan memudarnya rasa nasionalisme generasi harapan bangsa ini, terutama disebabkan oleh contoh yang salah dan kurang mendidik yang diperlihatkan oleh generasi tua, yang cenderung jauh lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongan dari pada kepentingan berbangsa dan pemahaman para pemuda terhadap budaya dan sejarah bangsa juga merupakan salah satu penyebab memudarnya rasa nasionalisme. Tidak lupa, arus globalisasi juga sangat mempengaruhi menurunnya semangat nasionalisme di Indonesia. Dikutip dari selain faktor eksternal, terdapat faktor internal yang membuat semakin memudarnya rasa nasionalisme generasi muda sekarang adalah terkuaknya kasus korupsi, penggelapan uang negara, dan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat tinggi negara. Hal inilah yang membuat para pemuda Indonesia enggan untuk menunjukkan perhatian terhadap bangsa ini. Bagaimana cara menumbuhkan semangat nasionalisme sebagai generasi muda? Berikut penjelasannya, antara lain1. Menggunakan produk-produk dalam negeriProduk buatan negara Indonesia tidak tertinggal dari negara-negara lainnya. Produk-produk lokal kini sudah mampu bersaing dalam pasar internasional dan terkenal memiliki kualitas dan mutu yang baik. Dengan menggunakan produk-produk buatan negeri, sudah memperlihatkan rasa cinta, syukur, dan kebanggaan kita terhadap negara Refleksi sejarahSalah satu cara menumbuhkan jiwa nasionalisme adalah dengan melakukan nafak tilas sejarah, baik itu dengan membaca buku-buku sejarah tentang pengorbanan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia, melakukan perjalanan study tour ketempat-tempat bersejarah dan mempelajari bagaimana peristiwa ditempat sejarah tersebut, serta melalui pemutaran film dokumenter yang memperlihatkan betapa gigihnya para pejuang Belajar pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan mengajarkan tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik, taat terhadap aturan yang berlaku, memfokuskan warga negara dalam melaksanakan kewajiban sebagai warga negara, dan sebagai wadah untuk menumbuhkan semangat Belajar dan berprestasiSebagai pemuda memang sudah semestinya belajar dengan tekun, agar cita-cita tercapai dan dapat mengharumkan nama bangsa Mengamalkan isi dari PancasilaBanyak hal yang positif yang terkandung dalam Pancasila, hendaknya kita sebagai pemuda dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, demi terwujudnya harapan negara Memilah dampak globalisasiDi era globalisasi, kita perlu menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita sesuai dengan panduan nilai, norma dan keyakinan agama. Sebagai pemuda harus mengikuti arah positif globalisasi, bukan kepada arah negatif globalisasi. Di atas adalah beberapa cara yang dapat diterapkan dalam menumbuhkan semangat nasionalisme. Nasionalisme sangat penting ditanamkan dalam diri setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adanya rasa nasionalisme akan menumbuhkan rasa kecintaan generasi muda terhadap tanah air, sehingga setiap individu dapat menyaring budaya asing yang masuk kedalam negeri dalam era globalisasi dan menjadi suatu fondasi untuk menjadikan Indonesia tetap kokoh dan menjaga keutuhan negara diantara banyaknya perubahan di negara ini. Suatu bangsa akan maju apabila pemudanya memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Apabila paham nasionalisme telah tertanam pada setiap individu warga Indonesia maka negara Indonesia akan menjadi negara yang damai. Dengan itu, setiap orang dapat memberikan sesuatu yang terbaik bagi bangsa dan negaranya. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

bagaimana cara indische partij menumbuhkan semangat kebangsaan di masyarakat